
Siswa Sering Mengantuk Pada Saat Belajar
Kantuk (drowsiness) adalah kondisi dimana seseorang merasa ingin tidur. Ini bisa saja terjadi pada waktu yang tidak tepat, misalnya pada saat bekerja, saat belajar, atau saat berkendara. Kantuk biasanya ditandai dengan rasa lelah, hilang kesadaran, tertidur, dan dapat mengganggu aktivitas.
Meskipun terlihat sederhana, tetapi kantuk ini dapat menyebabkan permasalahan yang serius terutama bagi siswa, karena dapat menggangu kinerja dan produktivitas di sekolah, mempengaruhi emosi siswa (mood belajar), menggangu interaksi sosial (dengan guru maupun dengan teman sekelas).
Permasalahan siswa tidur saat kita sedang mengajar adalah permasalahan yang sering sekali terjadi, penyebabnya bisa beragam, begadang, tidak paham dengan pelajaran yang sedang berlangsung, metode mengajar guru membosankan, dan guru tidak perhatian dengan siswa.
- Begadang
Salah satu penyebab ngantuk di pagi hari yang paling umum adalah karena kurang tidur. Suka begadang di malam hari, penyebabnya pun beragam, kurangnya kalori dan zat gizi didalam tubuh, menderita insomnia, kelebihan kafein, hingga begadang untuk hal-hal yang tidak perlu (bermain game, nonton bola, dan lain-lain).
Aktifitas begadang ini sangat berakibat fatal bagi peserta didik, begadang dapat mengurangi waktu belajar dan menggangu kegiatan belajar di sekolah karena waktu belajar peserta didik tersebut dipakai untuk tidur, begadangpun dapat menururnkan prestasi belajar bukan saja prestasi belajar di lingkungan sekolah tetapi juga prestasi belajar luar sekolah.
Untuk mengatasi hal ini guru harus mencari tahu penyebab peserta didik yang sering mengantuk di dalam kelas, apabila peserta didik mengantuk karena masalah penyakit (kurangnya kalori dan zat gizi didalam tubuh, menderita insomnia, atau kelebihan kafein) diskusikanlah dengan orang yang pakar dalam hal ini (dokter) untuk dapat menemukan solusi yang tepat, dan apabila peserta didik sering begadang pada malah hari maka nasehatilah peserta didik tersebut untuk tidak begadang karena dapat menghambat prestasi belajarnya, dan jangan lupa berdiskusi dengan orang tua/wali peserta didik agar orang tua/wali dapat memperhatikan peserta didik tersebut di rumah.
- Peserta didik tidak memahami pelajaran
Karakteristik peserta didik dalam memahami/menangkap apa yang disampaikan gurunya berbeda-beda, ada peserta didik yang apabila sekali diterangkan suatu pelajaran bisa langsung memahami, tetapi adapula peserta didik yang diterangkan berkali-kali susah memahami apa yang guru terangkan/jelaskan.
Dalam hal ini guru harus peka terhadap kemampuan peserta didik, agar guru dapat memperlakukan peserta didik menurut tingkat intelegensinya. Apabila permasalahan ini dibiarkan maka peserta didik yang memiliki tingkat pemahaman yang lambat akan tertinggal dalam belajar dan merasa tidak mood untuk belajar. Hal inilah yang membuat siswa memilih untuk tidur dibandingkan untuk melanjutkan belajarnya.
- Metode mengajar guru membosankan
Hal ini berkaitan dengan masalah kemampuan peserta didik, karena bisa dipastikan disetiap kelas peserta didik pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Apabila guru menerapkan metode pembelajaran yang sama pada peserta didik yang memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam memahami suatu pembelajaran dengan anak yang lambat dalam memahami pembalajaran, maka anak yang lambat dalam memahami pelajaran akan sulit mengimbangi kemampuan anak yang memiliki intelegensi tinggi dan cepat dalam memahami suatu pembelajaran.
Guru yang kurang memahami cara memperlakukan anak menurut tingkat intelegensinya juga terkadang menyalahkan anak yang lambat dalam memahami pelajaran, padahal salah satu penyebab anak tersebut lambat memahami pelajaran adalah cara guru yang kurang tepat dalam memperlakukan anak.
Sehingga kesalahan ini dapat mengakibatkan pembelajaran yang sedang berlangsung menjadi membosankan, inilah salah satu faktor siswa mengantuk dan tidur di dalam kelas.
- Guru tidak perhatian dengan peserta didiknya
Perbedaan kemampuan yang terjadi di dalam kelas ini harus menjadi perhatian serius oleh guru, karena dapat berakibat fatal dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Guru harus jeli untuk bisa membedakan mana peserta didik yang memiliki kemampuan yang cukup tinggi dan mana peserta didik yang memiliki kemampuan yang lambat dalam hal belajar ini.
Peserta didik yang memiliki kemampuan yang lambat harus diberikan perhatian yang lebih agar peserta didik ini merasa diperhatikan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasinya untuk mampu memahami pembelajaran yang sedang diajaran oleh gurunya.
Apabila situasi ini terjadi, berikut ini adalah saran dari Kenneth Shore (Seorang ahli psikologi yang telah lebih 25 tahun menangani permasalahan di sekolah)
- Bangunkan peserta didik yang tertidur.
- Berilah aktivitas untuk menglihkan rasa kantuknya.
- Pindahkan peserta didik Anda dekat dengan meja guru.
- Buatlah peserta didik Anda terlibat pembelajaran.
- Tunjuklah atau sebut namanya.
- Jika keadaan sangat mendesak, biarkan dia tidur sebentar.
Sebagai seorang guru, harus jeli dalam memahami permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas, baik permasalahan itu berasal dari peserta didiknya ataupun permasalah itu berasal dari guru itu sendiri. Karena fungsi guru bukan hanya sekedar mengajar saja, tetapi seorang guru harus mampu berperan sebagai motivator, mediator, konstruktor dan bukan hanya itu guru juga dituntut agar bisa memposisikan diri dalam berbagai kondisi yang dialami oleh peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Sangat bermanfaat ilmu yang disampaikan pak guru,
Alhamdulillah, semoga bermanfaat.